Belajar Aliran Manajemen Keuangan

Belajar Aliran Manajemen Keuangan
930 x 180 AD PLACEMENT

Belajar Aliran Manajemen Keuangan-Training Manajemen keuangan keluarga hanya di 0815 1999 4916 www.p3kCheckUp.com WealthFlow 19 Technology., Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencanaan Keuangan). Hubungi 0815 1999 4916 untuk Informasi lebih lanjut.-Sekarang kita membahas cash flow management. Cash flow, sering juga di sebut manajemen arus kas berarti memahami dari mana uang kita berasal. Ada 3 sumber cash yang kita kenal, yakni : 1. Operating cash flow (OCF), yakni menghasilkan cash dari operasional bisnis, seperti sales (penjualan produk atau jasa). 2. Investing cash flow (ICF), yakni menghasilkan cash dari Investasi perusahaan dalam bentuk aset fixed, misalnya alat atau properti perusahaan.
3. Financing cash flow (FCF), yakni menghasilkan cash dari pembiayaan, misalnya bank, investor, rentenir dan lain-lain…

Mengatur manajemen aliran uang.

Kanal MOTIVASI KEUANGAN Republika Online

930 x 180 AD PLACEMENT

Rabu, 26 Oktober 2016, 19:01 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Aliran manajemen keuangan adalah pergerakan dari uang masuk dan uang keluar dalam sebuah aktivitas keuangan pada sebuah rantai manajemen (POAC/Planning, Organizing, Activating & Controlling). Aliran dari manajemen keuangan ini lebih menekankan pada sebuah sistem atau mekanisme rezeki.

Ibarat sebuah tangki air, aliran manajemen keuangan ini, yang sering kita sebut cash flow management adalah CASH atau uang tunai, dimana uang tunai tersebut prinsipnya uang bisa masuk, uang boleh keluar, tapi tangki tidak boleh kosong.

Sebelum ke teknis cash flow management, saya bahas terlebih dahulu prinsip manajemen rezeki.

930 x 180 AD PLACEMENT

Manajemen rezeki pada dasarnya berasal dari keuangan langit, dimana setiap makhluk yang hidup pastilah akan mendapatkan rezeki-nya di dunia, dan kita wajib mengimani hal tersebut.  Sehingga ada istilah menjemput rezeki, karena pada dasarnya rezeki sudah di atur Sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Begitu rezeki turun di dunia, sebelum tersalurkan kepada makhluk hidup, baik itu pribadi manusia, sebuah usaha, perusahaan dan sebagainya, akan ditahan terlebih dahulu atau di tampung dalam sebuah ‘tandon air’, tandon inilah yang akan menyalurkan lewat pipa-pipa rezeki. Persoalannya, rezeki dari langit yang bersih, sudah terkontaminasi oleh ‘racun-racun’ dunia seperti suap, riba, curang, manipulatif dan sebagainya, sehingga walaupun rezeki tersebut pada dasarnya bersih, dikarenakan kecurangan-kecurangan tadi, yang sampai ke tangan kita adalah rezeki yang terkotori, kita sebut saja air comberan dalam sebuah tangki.

Air comberan inilah yang seharusnya kita bersihkan terlebih dahulu, sebelum kita tampung dalam mangkok-mangkok atau ember-ember kita sesuai kapasitas rezeki masing-masing. Jika tadi ada keuangan langit, maka akan muncul juga keuangan bumi atau hak-nya bumi.

Melalui apa? Kalau meminjam bahasa Business Model Canvas, ini adalah channeling atau cara atau alat untuk mendapatkan revenue stream, dengan networking atau silaturrahim. Seorang produsen tempe misalnya, agar tempe terjual, mereka melakukan silaturrahim kepada calon pembeli, baik secara offline maupun online, sehingga tempe jualannya diketahui calon pembeli dan mereka dapat income dari sana, dan seterusnya.

930 x 180 AD PLACEMENT

Begitupun dengan bisnis kita masing-masing, lewat channeling inilah orang menjadi tahu bisnis apa yang Anda kerjakan dan apa manfaatnya buat konsumen.

Sekarang kita membahas cash flow management. Cash flow, sering juga di sebut manajemen arus kas berarti memahami dari mana uang kita berasal.

Ada 3 sumber cash yang kita kenal, yakni :

1. Operating cash flow (OCF), yakni menghasilkan cash dari operasional bisnis, seperti sales (penjualan produk atau jasa).

2. Investing cash flow (ICF), yakni menghasilkan cash dari Investasi perusahaan dalam bentuk aset fixed, misalnya alat atau properti perusahaan.

3. Financing cash flow (FCF), yakni menghasilkan cash dari pembiayaan, misalnya bank, investor, rentenir dan lain-lain.

Walau sama-sama cash, yang satu sangat kita rindukan, tetapi yang lainnya sebaiknya kita hindari.

  Cara bekerja Cash Flow

Cara bekerjanya cash flow, bisa kita lihat dari uang masuk dan uang keluarnya.

1. Uang Masuk

Uang masuk ini terdiri dari :

a. Modal

Jika modal selalu identik dengan uang, maka modal dalam bentuk pikiran, tenaga, tim dan lainnya cenderung diabaikan.  Padahal modal dalam bentuk di ataslah yang lebih banyak berperan, di luar dari modal dalam bentuk uang tadi. Sebagai sebuah usaha, tentu seorang pengusaha atau calon pengusaha ingin uang yang diinvestasikannya menghasilkan profit. Sikap mental itu tidak salah, tetapi bahwa berusaha bisa profit atau loss adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan, tinggal bagaimana meminimalisir risiko sehingga usaha tetap bisa berjalan.

Dalam konteks motivasi keuangan, seorang yang mau berusaha tidak boleh menghabiskan modal-nya di awal, harus dana cadangan usaha atau Emergency Fund for Business.

Modal tadi diperuntukkan sebagai :

– Sumber utama cash flow untuk permulaan.

– Sebagai suntikan cash tambahan setelah permulaan bisnis atau pada tahap kunci pertumbuhan perusahaan.

– Dikenal juga sebagai cash flow dari kegiatan Investasi (dalam konsep ICF).

b. Pinjaman

Uang masuk yang lain juga didapat dari pinjaman atau pembiayaan. Pinjaman dari lembaga keuangan (bank, modal ventura, koperasi dan lainnya) berdasarkan evaluasi ketika usaha sudah berjalan 1-2 tahun dan telah melewati death valley trap.

Pinjaman ini diperuntukkan :

– Modal pinjaman berjalan yang berkurang dengan diantisipasi uang masuk sebagai kolateral (jaminan).

– Uang muka dari invoice-invoice penjualan dari perusahaan penagihan.

– Penarikan uang jangka pendek.

– Disebut sebagai uang masuk dari kegiatan keuangan (dalam konsep FCF). 

c. Pendapatan dari sales (penjualan)

Sebuah usaha, akan melewati 4 tahapan, yakni ASET akan menghasilkan SALES, dari sales ini kita akan mendapatkan PROFIT, dari profit inilah baru kelihatan CASH alias uang tunainya. Banyak pengusaha pemula (start up) bahkan pengusha kawakan yang sudah bertahun-tahun memiliki usaha, hanya sampai memahami hingga profit.

Parameternya sederhana saja, ketika sales meningkat, logikanya profit akan di dapatkan. Tetapi banyak pengusaha hari ini yang profitnya besar, tetapi uang tunainya tertahan di konsumen dalam bentuk piutang (AR/Account Receivable), atau digunakan untuk biaya promosi sehingga setiap bulan selalu kesulitan untuk membayar gaji karyawan dikarenakan ketiadaan uang tunai dan lainnya.

Agar punya cash dari barang dan jasa yang terjual, maka :

– Pendapatan didapat dari kegiatan operasional inti.

– Dasar keuntungan, tidak harus dibayar, tidak seperti pinjaman atau modal.

– Perusahaan harus dapat merubah pendapatan menjadi kas (dibayar) untuk mempertahankan cash flow (perlu TEGAS dalam menagih piutang).

– Dikenal juga sebagai cash flow operasional (OCF).

Ringkasnya, cash flow didapatkan dari penjualan produk dan jasa, dari pinjaman, modal, Investasi dan sumber lainnya.  Jangan fokus pada ICF dan FCF tetapi fokuslah pada OCF

2. Uang Keluar

Uang keluar terdiri dari uang di tangan dan uang di persediaan, yang meliputi :

a. Uang di tangan (cash in hand)

Ada isitlah profit is the king, but cash is the queen, seorang raja tidak bisa menduda lama begitu ditinggal sang permaisuri, tetapi seorang ratu akan tetap berkuasa tanpa adanya sang raja di sampingnya. Artinya dengan cash kita bisa memegang kendali usaha kita, apalagi jika punya free cash (OCF-ICF), artinya usaha kita sudah sangat sehat.

Uang di tangan ini meliputi :

– Gaji dan Upah (Pembayaran kepada karyawan)

Uang dibayarkan kepada karyawan atau staf yang secara langsung berkecimpung dalam kreasi produk atau jasa kita, gaji dibayarkan kepada staf sebagai nominal tetap bulanan atau pekanan (berdasarkan pada angka tahunan), Upah dibayarkan kepada kontraktor untuk pekerjaan per jam, harian atau pekanan. Intinya untuk tahap awal disarankan tidak harus punya fixed cost, jika memang bisa dioutsourching-kan.

– Overhead/pengeluaran tambahan (Pembayaran tagihan)

Biaya reguler harian, Biaya sewa dari aset komersial, Tagihan peralatan (air, listrik, bensin, telefon, internet, alat-alat kantor dan ATK), gaji dan upah untuk karyawan yang tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan barang dan jasa (disebut buruh tidak langsung).

– Pembayaran pinjaman (Utang jasa dan profit pemegang saham)

Bagi hasil/sewa dari kesepakatan jangka panjang (diperbankan konvensional disebut bunga) untuk pembelian aset dan kesepakatan jangka pendek untuk modal berjalan, pembayaran pada modal dipinjam, komisi yang dibayarkan untuk factoring companies, kas yang didistribusikan kepada para pemegang saham via pembelian kembali saham dan pembayaran deviden (jika sudah masuk bursa saham).

b. Uang di persediaan (inventory)

Supliers

Pembayaran untuk material dan jasa-jasa  Biaya bahan mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang untuk di jual, Biaya persediaan, impor atau lokal, Fee untuk jasa seperti konsultasi atau iklan untuk menghasilkan pendapatan, Pembayaran kontraktor yang terlibat dalam pembuatan barang dan jasa.

Pajak

Pembayaran kepada lembaga pajak berwenang.  Pajak perusahaan berdasarkan kepada laporan keuangan tahunan, Pajak payroll yang dibayarkan oleh karyawan atas nama atasan, Pajak penjualan atas produk atau jasa, Berbeda dari negara ke negara tergantung pada kebijakan pajak.

Peralatan

Pembelian aktiva tetap. Yakni biaya gedung dan peralatan seperti komputer, telefon, perabitan kantor, kendaraan, pabrik dan mesin-mesin, Penyusutan yang berimbang. Uang keluar untuk membayar karyawan, sewa dan peralatan, suplier dan bagi hasil kerja sama dan lainnya. Timing adalah kuncinya, memiliki cukup uang masuk untuk membayar tagihan tepat waktu akan menjaga perusahaan tetap lancar.

Ini adalah pola dasar dalam aliran manajemen keuangan, untuk lanjutannya akan kita bahas pada lain kesempatan.  Poin sangat pentingnya adalah Anda kuasai OCF +, agar tidak minus saja itu sudah baik.

Selamat menjalankan manajemen keuangan!

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : uang@rol.republika.co.id  SMS 0815 1999 4916.

Anda tertarik mempelajari penggabungan ilmu motivasi dan financial planning ?

Silahkan klik atau Sms ke No 0815 1999 4916 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

  Hari ‘Soul’ Putra (Motivator Keuangan Indonesia, Managing Director WF 19 Technology., Ketua Gerakan Indonesia EMAS 2029, Penulis Buku Laris WealthFlow 19 – Rahasia tentang Uang, Kekayaaan dan Kesejahteraan, Penerbit Gramedia)

  1 OUTCOME, 9 INCOME = SUPER WEALTHY PERSON

 Untuk Informasi Ceramah, Training, Workshop dan pemesanan buku bisa menghubungi :

Sms            : 0815 1999 4916 

Twitter        : twitter.com/h4r1soulputra

http://id.linkedin.com/pub/hari-soul-putra/67/71b/20a/

Website      : www.p3kcheckup.com

 WealthFlow 19 Technology., Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas)

Head Offfice: Jl. Raya Pasar Ahad No. 4 Triloka 1 Blok N 1 Pancoran Jaksel 12780   Phone (62-21) 70 380 692 Fax (62-21) 70 380 692

Hotline Sms : 0815 1999 4916

930 x 180 AD PLACEMENT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
930 x 180 AD PLACEMENT