Lebaran baru saja usai, setelah habis Lebaran pengalaman yang sudah-sudah, banyak para karyawan kembali ke pekerjaannya dengan perasaan yang campur aduk. Senang karena habis bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Tapi juga ada perasaan tegang dan sedih lantaran sepertinya liburnya cepat sekali dan biaya-biaya rutin bulanan kembali menanti.
Pola seperti ini terus menerus terjadi setiap tahun dan bertahun-tahun bahkan, sampai-sampai rekan kerja saya mengatakan dan ada dalam istilah ekonomi, inilah TRAGEDY OF THE COMMONS, yakni orang yang berusaha memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri, justru tidak akan ada yang memperoleh keuntungan maksimal
Sebelum lebaran tiba, hampir semua karyawan memiliki uang BESAR di tangan, tetapi setelah MUDIK dan kembali ke pekerjaannya lagi, tidak lagi memiliki uang hatta uang KECIL di tangan sekalipun. Satu kata kuncinya, apakah Anda ingin melepaskan diri dan keluarga Anda dari tragedy of the commons ini, ataukah mau BERUBAH.
selengkapnya...
Tue, 5 Aug 2014 @06:59
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penasihat keuangan Hari 'Soul' Putra mengatakan, kebutuhan uang tunai bagi pemudik harus memperhatikan banyak variabel. Hal ini, terutama ditekankan kepada pemudik yang membawa kendaraan roda empat.
selengkapnya...
Bagaimana jika kita tidak memiliki atau mendapat THR pada saat mudik? Solusinya tentulah dengan menganggarkan jauh-jauh hari sebelum mudik tiba. Artinya mudik yang menjadi menu wajib tahunan, harus dianggarkan satu tahun sebelumnya. Bagi yang sudah memiliki THR, anggaran mudik bisa dialokasikan dengan rumus 334 ala WealthFlow 19 : 30% modal kerja, 30% investasi dan 40% konsumsi.
selengkapnya...